Perspektif Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Ikhlas: Corona Bukan Azab Dari Allah
Ujung, HUMAS Al-Ikhlas – Corona virus (COVID-19) merupakan virus yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia.
Pasalnya, virus ini berawal dari salah satu daerah di Cina, Wuhan yang mengakibatkan wabah gejala seperti, demam, batuk, gangguan pernapasan dan gejala lainnya. Dewasa ini, corona virus bukan hanya mewabah di Cina saja melainkan beberapa negara di dunia. Virus ini telah mengakibatkan banyak penduduk yang meninggal.
Dengan ini, banyak sekali argumen-argumen yang muncul di kalangan masyarakat tentang corona virus. Sebagian besar mengatakan bahwa corona merupakan azab yang diturunkan oleh Allah.
Akan tetapi, ketua yayasan pondok pesantren Al-ikhlas, Prof. Nasaruddin Umar, MA. mengatakan dan menegaskan bahwa corona bukan azab dari Allah melainkan musibah. Dalam wawancaranya beliau berkata bahwa, “sudah tidak ada lagi azab, nabi muhammad SAW telah berdoa agar manusia tidak ditimpa azab lagi. Jadi, yang ada hanya musibah.”
Beliau juga menjelaskan tentang perbedaan azab dan musibah. Dalam konteks islam, azab hanya ditimpakan kepada orang kafir yang tidak beriman sedangkan musibah keduanya kena baik itu beriman maupun tidak beriman. Barang siapa yang lengah, maka kenalah ia musibah. Jadi, jangan menganggap bahwa ini azab tapi musibah.
Dengan mewabahnya virus corona, bukan waktunya untuk saling berargumen bahwa corona merupakan azab akan tetapi, waktunya untuk memikirkan bagaimana cara mencegah dan menanggulanginya agar dapat terhindar dari virus tersebut.
Sebab, hanya dengan memberikan pendapat tanpa solusi sama saja tak berarti apa-apa—malah virus tersebut hanya akan mewabah maka dari itu, dibutuhkan solusi-solusi untuk menanggulanginya—argumen yang memberi perubahan.
Pingback: Rapat Umum Perdana Al-Ikhlas Pasca Pandemi Covid-19 - alikhlasbone.ac.id