Santri Al-Ikhlas Wakili Bone dalam Ajang MQK Provinsi Sul-Sel
Sebanyak lima orang santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone mewakili Kabupaten Bone dalam Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK) di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (21/05/2023). Kelima santri tersebut sebelumnya menjuarai MQK tingkat kabupaten meliputi dua orang santri madrasah tsanawiyah untuk tingkat ’Ula dan tiga orang santri madrasah aliyah untuk tingkat Wustha.
Kedua santri madrasah tsanawiyah yang dimaksud adalah Muhammad Abisarwan untuk Kitab Ilmu Nahwu Matan Al-Jurumiyah Putra dan Zahra Aulia Ibdah untuk Kitab Ilmu Nahwu Matan Al-Jurumiyah Putri. Sementara itu, ketiga santri madrasah aliyah yang dimaksud adalah Muhammad Raihan Teguh Darmawan untuk Kitab Fiqih Fathul Qarib Putra, Muhammad Faiz Radhi untuk Kitab Hadits Majlis Al-Saniyyah Putra, dan Hajrah untuk Kitab Hadits Majlis Al-Saniyyah Putri.
Sebelumnya kelima santri tersebut berhasil menyisihkan peserta MQK dari pesantren lain dan berhasil melaju ke tingkat provinsi. Koordinator Tim, H. Abdul Rahim Hamzah, Lc. yang turut serta mengantarkan dan menyaksikan santri bertanding mengungkapkan rasa syukurnya atas raihan para santri dan memohon untuk didoakan agar dapat berjaya di tingkat provinsi.
”Alhamdulillah, santri kita berhasil melaju ke tahapan MQK Provinsi, tentu kebanggaan tersendiri bagi kami para pendamping, kami mohon doa dan dukungan dari seluruh civitas akademika Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone untuk kelancaran dan dapat memberikan maksimal di tingkat provinsi nanti.” ungkap lulusan Islamic University Madinah ini.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, dalam hal ini diwakili oleh Wakil Pimpinan bidang Kepesantrenan, KM. Drs. H. Idris Rasyid, M.Pd., dan didampingi Kepala Kepondokan, KM. H. Muhammad Irham, S.HI. melepas kelima santri dan para pendamping untuk melanjutkan perjuangan mewakili Kabupaten Bone di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam prosesi pelepasan tersebut, Wakil Pimpinan berpesan untuk memberikan yang terbaik bagi daerah dan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone khususnya, tanpa harus mempedulikan menang atau kalah. Para santri peserta diharapkan untuk memaksimalkan apa yang telah mereka dapatkan selama pelatihan bersama para pendamping.
Sebagai tradisi, prosesi pelepasan diakhiri dengan pembacaan doa oleh pimpinan dan dianjutkan dengan permintaan doa restu dari para santri peserta dan para pembina dengan saling bersalaman. Semoga membawa keberkahan dalam pelaksanaan lomba dan memberikan hasil maksimal. (*/aibs)