Kegiatan

Pimpinan Kementerian Agama Bone Tinjau Kedatangan Santri Al-Ikhlas

UJUNG, ALIKHLASBONE.AC.ID – Yayasan Al-Ikhlas Bone telah mengeluarkan Surat Edaran sebulan yang lalu tertanggal 25 April 2021 tentang jadwal masuk santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, tanpa terkecuali bagi para santri yang sebelumnya menjalani proses kegiatan belajar mengajar secara virtual kurang lebih satu tahun lamanya.

Proses kedatangan berdasarkan edaran berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu (22/5/2021) sampai Ahad (23/5/2021) dengan menerapkan prosedur protokol kesehatan (prokes) secara ketat sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah sebelum nantinya pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Pesantren Al-Ikhlas sendiri sebelumnya telah menyusun pedoman berupa buku panduan dan teknis masuk bagi lingkungan internal.

Tak tanggung-tanggung, untuk memastikan dan memberi jaminan jalannya prokes yang sesuai prosedur, pengelola Pesantren Al-Ikhlas dalam hal ini Yayasan Al-Ikhlas Bone mengundang beberapa dari pihak eksternal baik dari unsur pemerintah untuk meninjau secara langsung proses masuk santri.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone berfoto bersama Tim Medis Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone (Dok. Media Center, 2021)

Hari kedua kedatangan santri (23/5/2021), Pesantren Al-Ikhlas kedatangan Pimpinan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone guna memantau langsung jalannya prokes kedatangan santri. Dalam kunjungannya, Rombongan Kemenag Bone dipimpin langsung oleh Kepala Kantor, Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum, bersama Kepala Subbagian Tata Usaha, H. Ahmad Yani, S.Ag., M.Ag serta Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Drs. H. Kasmaruddin, M.Pd.

Rombongan Pimpinan Kemenag Bone disambut langsung oleh Perwakilan Badan Pelaksanan Harian Yayasan yang terdiri dari Kepala Divisi SDM, Kemitraan dan Penjaminan Mutu, Andi Ahmad, S.Farm., Apt., dan Kepala Divisi Keuangan dan Umum, Andi Asmar, S.E., beserta jajaran pimpinan lembaga yang terdiri dari Wakil Pimpinan Pondok, H. Saharuddin, S.Ag., S.Pd.I., M.Pd., Kepala Madrasah Aliyah dan Kepala Madrasah Tsanawiyah di ruang tamu yayasan.

Didampingi Wakil Pimpinan Pondok, rombongan pun beranjak untuk memantau langsung proses kedatangan santri ke masing-masing gerbang penyambutan baik untuk santri putra maupun santri putri guna memastikan penerapan prokes di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone dalam upaya mencegah penularan covid-19 yang masih ada hingga saat ini.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone meninjau langsung kedatangan santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung (Dok. Media Center, 2021)

Guna memastikan prokes yang ada, H. Wahyuddin tidak hanya memantau secara langsung, namun juga menanyakan prosedur dan hasil dari tes prokes covid-19 yang diselenggarakan pihak yayasan.

Andi Ahmad menjelaskan prosedur masuk Pesantren Al-Ikhlas yang begitu ketat dengan menerapkan pemeriksaan yang berlapis guna memastikan tidak ada virus yang terbawa.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bone meninjau protokol kesehatan kedatangan santri (Dok. Media Center, 2021)

“jadi para pegawai dan seluruh santri kita yang masuk, kita wajibkan untuk melakukan tes swab antigen terlebih dahulu di daerah tempat mereka berasal, tapi tidak cukup sampai di situ saja, saat mereka sudah berada di sini, kita juga sediakan petugas medis untuk mengecek kembali baik itu suhu badan dan kondisi tubuh mereka. Jika ada dari mereka yang memiliki kondisi yang tidak normal maka kita istirahatkan atau dikembalikan ke orang tua atau wali yang mengantar hingga nanti kembali normal baru bisa dibawa masuk kembali” jelasnya.

Selama berlangsungnya pemantauan dari pimpinan Kemenag Bone, prokes berjalan dengan baik, sesuai prosedur yang berlaku seperti mulai dari santri masuk di gerbang kemudian melakukan cek suhu dan penyemprotan kemudian menuju tim medis untuk verifikasi berkas yang harus mereka bawa yakni surat negatif hasil swab antigen dan surat pernyataan orangtua. Jika telah lolos verifikasi berkas, santri diarahkan untuk mengambil barang bawaannya dan kemudian disemprotkan oleh petugas dan diakhiri dengan pengangkutan barang ke asrama yang telah ditentukan.

Sejauh ini, total santri yang telah masuk adalah 487 santri yang terdiri dari 265 santri putra dan 222 santri putri dan akan menjalani proses karantina selama kurang lebih 14 hari sebelum menjalani kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di kelas.(ant/aibs)

Admin

Web Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

Buka Whatsapp
Informasi Pendaftaran
Admin
Salam. Ada yg bisa kami bantu Sahabat Ikhlas?