MEMBENTUK PRIBADI SANTRI YANG SEHAT MENTAL MELALUI PENDEKATAN AL-QUR’AN
Pentingnya Kesehatan Mental dalam Perspektif Qur’ani
Mental health, atau kesehatan mental, adalah salah satu aspek yang sering luput dari perhatian, terutama di kalangan santri. Dalam kajian terbaru di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, Gurutta Ustaz Muhammad Amri, Lc., M.Th.I. mengajak para santri untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan mental berbasis Al-Qur’an. Bertempat di Aula Utama, acara ini berlangsung pukul 08.00 WITA dan memberikan perspektif menarik tentang bagaimana Al-Qur’an membimbing kita menghadapi tantangan mental yang kerap muncul.
Potret Gangguan Mental dalam Al-Qur’an: Pahami Ayat-Ayat Ini
Gurutta Ustaz Muhammad Amri menjelaskan beberapa ayat Al-Qur’an yang menggambarkan berbagai kondisi mental, termasuk ketakutan, kekhawatiran, luka mendalam, depresi, dan bisikan dalam hati. Berikut beberapa contohnya:
- Ketakutan, Kekhawatiran, dan Luka Mendalam
Dalam QS. Al-Baqarah (2:155), Allah menyebutkan ujian berupa rasa takut, kekhawatiran, dan kesedihan mendalam yang dapat dirasakan oleh manusia. Ayat ini mengingatkan kita bahwa rasa takut dan kekhawatiran adalah bagian dari ujian yang harus dihadapi dengan sabar dan iman. - Depresi dan Putus Asa
QS. Yusuf (12:87) menyoroti nasihat Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya agar tidak berputus asa dari rahmat Allah, meskipun berada dalam situasi sulit. Ayat ini menggambarkan betapa depresi dan putus asa adalah perasaan manusiawi, namun solusinya ada dalam keyakinan bahwa pertolongan Allah selalu dekat. - Kesedihan Mendalam
Dalam QS. Yusuf (12:84), Nabi Ya’qub menggambarkan kesedihannya yang mendalam atas hilangnya Yusuf, namun ia tetap menahan diri dan menyerahkan semua kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa meski kesedihan berat, keyakinan kepada Allah adalah penopang utama. - Bisikan dan Dorongan Negatif dalam Diri
QS. An-Nas (114:4-5) menjelaskan tentang bisikan dan dorongan negatif yang sering muncul dalam hati manusia. Ayat ini menegaskan pentingnya meminta perlindungan kepada Allah dari bisikan yang merusak pikiran dan mental. - Tidak Mampu Menahan Hawa Nafsu (Implusif)
QS. Al-Furqan (25:43) menggambarkan orang-orang yang tidak mampu menahan keinginan dan hawa nafsunya. Ini menyoroti betapa pentingnya pengendalian diri agar terhindar dari keputusan impulsif yang merugikan diri sendiri. - Substance Use Disorder (SUD)
QS. Al-Maidah (5:90-91) melarang penggunaan zat memabukkan, yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan ketergantungan. Ayat ini relevan dengan problematika mental saat ini, di mana banyak orang terjerumus dalam kecanduan yang merusak kesehatan fisik dan mental.
Inspirasi Qur’ani dalam Menghadapi Tekanan Mental
Sebagai tambahan, Gurutta Ustaz Muhammad Amri mengajak santri untuk mengambil pelajaran dari kisah-kisah para Nabi, seperti Nabi Ya’qub, Nabi Yusuf, dan Nabi Ayyub. Ketiganya menghadapi ujian berat dalam hidup, namun mereka berhasil melewatinya dengan sabar, dzikir, dan tawakal kepada Allah. Kisah-kisah ini menjadi inspirasi bagi kita untuk tetap kuat dalam menghadapi tekanan mental.
Langkah Praktis Menjaga Kesehatan Mental ala Santri
Untuk menghadapi tantangan mental, para santri bisa melakukan tiga langkah praktis untuk menjaga kesehatan mental mereka:
- Dzikir – Mengingat Allah secara rutin dapat menenangkan hati dan menjauhkan kita dari bisikan negatif.
- Membaca Al-Qur’an – Bacaan Al-Qur’an memiliki efek menenangkan dan menjadi obat bagi jiwa yang gelisah.
- Sholat – Sholat yang khusyuk mampu mengembalikan fokus dan keseimbangan mental kita.
Baca Juga: Momen Persaudaraan Paus Fransiskus dan Imam Besar Istiqlal
Kesimpulan: Al-Qur’an sebagai Penjaga Kesehatan Mental Santri
Kesehatan mental merupakan bagian tak terpisahkan dari kesejahteraan hidup. Melalui Al-Qur’an, kita diberikan panduan dan solusi praktis dalam menghadapi berbagai tekanan mental. Ketakutan, depresi, dan bisikan hati negatif dapat dihadapi dengan memperkuat hubungan kita dengan Allah melalui dzikir, membaca Al-Qur’an, dan sholat. Santri yang kuat mental adalah santri yang menghidupkan nilai-nilai Qur’ani dalam setiap langkah kehidupannya.