Kegiatan

Manfaatkan Libur Ramadan, Santri Al-Ikhlas Fokus Bimbingan Qiraatul Kutub

Memasuki pertengahan Ramadan, beberapa santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone lebih memilih untuk tetap berada di Pondok guna mendalami pembelajaran qiraatul kutub. Berbeda dengan ramadan sebelumnya, dimana seluruh santri menghabiskan masa libur mereka bersama keluarga di rumah, tahun ini beberapa santri justeru berinisiatif tetap tinggal untuk menyelesaikan materi qiraatul kutubnya.

Mohammad Wafi, S.Ag., yang merupakan salah seorang pembina qiraatul kutub mengungkapkan bahwa sebelum libur ramadan, para santri tersebut telah menyatakan diri untuk tidak kembali ke rumah dan akan fokus belajar qiraatul kutub hingga 15 Ramadan.

”Awalnya sebanyak 16 orang yang terdiri dari 5 santri jenjang madrasah tsanawiyah dan 9 santri jenjang madrasah aliyah yang telah menyatakan diri untuk mengikuti kegiatan bimbingan qirtul ini. Mereka tetap berada di pesantren dan izin ke orang tua untuk mengikuti bimbingan khusus qirtul.” jelas alumni Pesantren Salafiyah as-Syafi’iyah Sukorejo Situbondo ini.

Bersama dua orang rekan pembina qirtul lainnya, kegiatan bimbingan qiraatul kutub santri berjalan dengan baik dan difokuskan di Masjid Haji Andi Muhammad Umar Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone.

KM. Abustan Falahuddin, M.Ag., yang merupakan Kepala Divisi ZISWAF Badan Pelaksana Harian Yayasan Al-Ikhlas Bone sekaligus penanggung jawab kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa pihak yayasan memfasilitasi kegiatan pengembangan diri santri ini dengan menyediakan kebutuhan akomodasi santri dan para pembina selama Ramadan.

”Kami telah berkoordinasi dengan pihak yayasan terkait kegiatan ini, dan alhamdulillah mendapatkan sambutan yang baik. Para pembina dan santri yang berkegiatan difasilitasi untuk kesehariannya selama kegiatan Ramadan ini, mulai dari sahur dan berbuka puasanya. Kegiatan pembelajaran dilakukan di masjid pesantren.” ungkapnya.

Kegiatan bimbingan qirtul terjadwal dengan baik mulai dari kegiatan praktik baca kitab, penyampaian materi ”al-Miftah lil ’ulum”, Pembacaan Nadhon, dan materi Sharaf. Selain itu, para santri juga tidak ketinggalan untuk melakukan kewajiban ceramah ramadan sebelum pelaksanaan shalat tarawih berjamaah.

Wafi melanjutkan bahwa para santri yang mengikuti kegiatan bimbingan qirtul ini akan dipersiapkan untuk dapat melakukan pembimbingan dasar qirtul bagi santri lainnya di pondok. Mereka akan membantu pembina untuk membimbing santri lainnya baik itu dalam pembelajaran formal maupun dalam kegiatan non formal di dalam kamar.

”selanjutnya kami mencoba merekomendasikan agar para santri ini disatukan dalam kamar khusus ke kepengasuhan, sehingga mereka dapat lebih fokus dan kelak menjadi ketua kamar yang berfungsi melakukan pembimbingan qirtul ke santri lainnya.” ungkapnya.

Admin

Web Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

Buka Whatsapp
Informasi Pendaftaran
Admin
Salam. Ada yg bisa kami bantu Sahabat Ikhlas?