Ketua Pagar Nusa Bone Kukuhkan Santri Al-Ikhlas Sebagai Warga Baru
ALIKHLASBONE.AC.ID – Setelah melalui pelatihan ketat selama sepuluh hari, akhirnya Pengurus Cabang Pencak Silat Nahdhatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Bone mengukuhkan santri Al-Ikhlas peserta pelatihan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Pesantren, Sabtu (28/01/2023).
Sebanyak 18 santri tingkat madrasah aliyah yang mengikuti kegiatan pengukuhan ini. Empat orang di antara mereka adalah santri kelas XII yang sebentar lagi akan lulus dari pesantren. Kegiatan pengukuhan ini merupakan rangkaian dari kegiatan puncak guna menutup pelatihan bela diri ala Nahdhatul Ulama ini.

Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Al-Ikhlas Bone, H. Nasaruddin, S.Pd., M.Pd., Wakil Pimpinan Pondok Pesantren, Drs. KM. H. Idris Rasyid, M.Pd., Kepala Madrasah Aliyah, Andi Akbal, S.Si., S.Pd., Kepala Kepondokan, KM. H. Muhammad Irham, S.HI., dan beberapa jajaran Kepala Divisi Badan Pelaksana Harian.
Mengawali kegiatan pengukuhan ini, santri Al-Ikhlas yang telah menjalani pelatihan, mempersembahkan penampilan pencak silat dalam bentuk duel satu lawan satu. Setelah persembahan tersebut, Ketua Pagar Nusa Bone, Dr. Nursyirwan, M.Pd. memimpin jalannya pengukuhan dengan pembacaan ikrar yang diikuti oleh seluruh peserta pengukuhan.
Pengukuhan ini menunjukkan bahwa santri Al-Ikhlas telah resmi bergabung sebagai warga baru dan pendekar Pagar Nusa. Ketua Pagar Nusa Bone kemudian menyampaikan makna filosofis dari Pagar Nusa secara singkat.

“Pagar Nusa ini memiliki makna pagar itu pelindung atau yang menghalangi, NUnya itu Nahdhatul Ulama yang di dalamnya ada kiyai dan sepuh, dan SAnya itu Bangsa. Jadi Pagar Nusa ini merupakan pelindung bagi NU secara organisasi, dan kiyai, sepuh dan bangsa secara keseluruhan.” Ungkapnya sosok yang juga merupakan dosen di program pascasarjana IAIN Bone ini.
Wakil Pelaksana Harian Yayasan juga menyampaikan sambutannya dan sekaligus secara resmi menutup kegiatan pelatihan yang telah berlangsung selama kurang lebih sepuluh hari ini. Dalam awal sambutannya, ia menyinggung terkait sejarah dan pendiri pagar nusa. Selain itu, apresiasi dan harapan besar kerja sama dengan pagar nusa.
“Kami tentu berharap antara Pesantren Al-Ikhlas dan Pagar Nusa yang telah memiliki nota kesepahaman atau kerja sama, agar ke depannya dapat melanjutkan dan mengagendakan bukan hanya untuk santri putra saja, tapi bisa dari santri putri. Begitu pun juga dulu kita para pembina mendapatkan pelatihan seni bela diri semacam ini, hal itu juga bisa dijadwalkan kembali.” Ungkapnya dengan penuh semangat.

Kegiatan diakhiri dengan pemotongan tumpeng, penyerahan cinderamata, piagam penghargaan untuk peserta terbaik, dan sertifikat bagi para pelatih. (**/aibs)